Apa itu Blockchain dan Cryptocurrency?




Saya yakin anda sudah bisa banyak menemukan arti/definisi dari blockchain di internet, jadi saya akan coba jelaskan artinya dengan cara saya sendiri.



Kepercayaan dengan Pihak Ketiga

Misalnya anda membeli secangkir kopi di café kesayangan anda di Mall. Sewaktu anda membayar, anda menggesekkan kartu kredit anda di mesin kartu café. Di sini terjadi sebuah transfer uang dari account anda ke account café tadi. Tapi anda tahu darimana bahwa transfer ini benar-benar terjadi? Mengapa café anda bisa percaya bahwa uang anda telah ditransfer ke account mereka? Ini dikarenakan ada pihak ketiga yang dipercaya oleh anda dan café anda. Dalam hal ini, pihak ketiga itu adalah bank anda, atau jaringan kartu yang anda gunakan (Visa, MasterCard, atau Amreican Express). Café anda mempercayai pihak ketiga itu.



Tapi apa yang akan terjadi jika sistem bank anda, atau pihak jaringan kartu kredit anda mengalami gangguan teknis atau misalnya di hack?

Blockchain



Blockchain adalah sistem yang tidak menggunakan pihak ketiga tersebut. Intinya, database transaksi disimpan oleh banyak pihak atau komputer yang tersebar di jaringan itu sendiri. Jadi akan lebih susah men-hack sistem ratusan atau ribuan komputer, dan kemungkinannya kecil untuk semua komputer itu mengalami gangguan di waktu yang sama.
Jadi jika anda membayar kopi anda menggunakan Bitcoin (salah satu cryptocurrency), Bitcoin untuk pembayaran ditransfer dari alamat Bitcoin anda ke alamat Bitcoin cafe anda secara peer-to-peer. Dan transaksi ini akan dicatat di banyak database yang tersebar di jaringan Bitcoin.
Berikut sebuah analogi untuk membantu menjelaskan maksud di atas:

Sebuah Kelas yang Mempercayai Pihak Ketiga

Di sebuah kelas yang mempunyai 47 murid, sang guru mempercayai pencatatan transaksi finansial kepada si Otong. Otong bertugas untuk mencatat siapa saja yang belum membayar biaya perjalanan ekskursi kelas minggu depan, dan juga siapa yang hutang ke murid lain jika mereka mengadakan acara makan bersama. Di sini, Otong adalah pihak yang dipercayakan sebagai akuntan. 46 murid lainnya, mempercayai Otong untuk melakukan pencatatan yang akurat. Tentunya ada beberapa resiko di sini:


  • Bagaimana jika buku tulis Otong dicuri murid lain?
  • Bagaimana jika Otong mencoba mencuri uang kas kelas?
  • Bagaimana jika sahabat-sahabat Otong mencoba memanipulasi Otong untuk mencuri uang dari kelas untuk mereka?

Kelas Menggunakan Sistem Blockchain

Jika kita ingin mengubah sistem kelas di atas untuk menggunakan blockchain, sang guru memulai dengan menanyakan para murid, siapa dari mereka yang tertarik menjadi akuntan kelas. Semisal ada 5 murid yang tertarik. 5 Murid ini harus mulai mencatat semua transaksi yang ada, dan catatan mereka semua akan identik/sama. Dengan cara ini, akan lebih sulit untuk mencuri 5 buah buku tulis, atau pun untuk memanipulasi 5 orang berbeda.

Apa keuntungan menjadi akuntan di kelas ini?

Cryptocurrency



Sebut saja di kelas ini, semua muridnya menyukai coklat, jadi kita akan gunakan coklat sebagai currency/uang yang dipakai di sini. 5 Murid ini akan diberi imbalan (atau bersaing untuk mendapatkan) coklat untuk pekerjaan akuntan mereka. Di dalam dunia blockchain dan cryptocurrency, 5 murid ini disebut sebagai miner (penambang) karena mereka bekerja menambang (mining) coklat.


Jika ada sebuah kalkulasi transaksi yang kompleks, misalnya ke 47 murid kelas ini semua mengadakan acara makan siang di restoran, dan semua orang memesan makanan yang berbeda sehingga pembayarannya pun berbeda, ke-5 akuntan kelas ini akan bersaing untuk mengkalkulasikan transaksi paling cepat. Siapapun yang menyelesaikan kalkulasi paling awal, dan bisa dikonfirmasi oleh 4 akuntan lainnya bahwa perhitungannya benar, maka dia akan diberikan hadiah coklat. Inilah mengapa miner-miner ingin mempunyai sistem komputer yang kuat dan cepat.


Namun selain ke-5 akuntan ini, murid-murid kelas yang lain juga bisa menjual-belikan coklat itu sendiri, karena coklat ini mempunyai nilai (ada penawaran dan permintaan). Dan jika kelas ini menambahkan jumlah murid, sehingga permintaan coklat bertambah banyak, harga coklat bisa naik karena penawaran coklat ini jumlahnya tetap. Atau pertambahan jumlah coklat agak lebih lambat, karena sang guru hanya memberikan 3 coklat per minggu.


Di dalam dunia cryptocurrency, coklat di atas adalah perumpamaan dari Bitcoin, Ether (currency yang digunakan oleh blockchain Ethereum, atau cryptocurrency lainnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hacker Ditangkap Setelah Hack Situs Akademi Militer AS

Kumpulan Dompet / Wallet Bitcoin Terbaik Gratis dan Terpercaya

Pemuda Asal Pasuruan Dapatkan $7500 Setelah Temukan Bug Google